23 Juni 2012

Bali #1

HALO HALO di sini saya kembali dengan wajah yang senang riang dan tentunya bahagia tiada terkira. Eh, aku punya berita nih, ceritanya tentang liburanku yang berlangsung selama masa putih abu abu di pulau dewata Bali \(˘˘)/. Sangat disayangkan oleh berbagai pihak sih kalau pada akhirmya aku memilih Bali sebagai Objek wisataku, mengingat pada masa putih biru tua (?) aku juga udah ke sana, bahkan waktu aku kelas 5 SD aku juga udah pernah menginjakkan kakiku di pulau yang terkenal dengan eksotika pantainya. Berbagai protes dan kecaman mengalir dari berbagai pihak, utamanya dari pihak keluarga. Mereka menyayangkan keputusan yang tidak seharusnya aku ambil itu *sinetron banget nggak sih (́_̀)*. Aku merasa jadi anak tiri, cucu yang tertukar dan bahkan merasa menjadi sahabat tiri juga #abaikan. Pokoknya mereka kurang suka aja aku pergi ke Bali, padahal sekolahku  juga memberangkatkan siswa dengan tujuan wisata ke Jakarta-Bandung juga Jogjakarta.

Tapi kayaknya aku nggak bakalan nyesel kok milih Bali, karena nyatanya keindahanya juga nggak bakalan menyesakkan mata atau pun menjemuhkan mata. Nyatanya juga bnyak yang udah bolak balik bolak pergi ke Bali dan mereka juga nggak merasa menyesal tuh *awal yg mencurigakan*.
Nah lupakan alasan alasan di atas. Abaikan saja [¬_ ¬!!]. Nah lanjut yukk! Jadi ceritanya study tour itu berangkat tepat pada tanggal 27 Juni 2012. Tahu nggak sebelum berangkat itu rasanya biasa banget, flat nggak ada cemas cemasnya, nggaka ada debaran debaran nya seperti dulu waktu SMP yang udah hebohnya berbulan bulan sebelumnya, sibuk cerita mau ngapain di sana, heboh nyusun acara foto foto di pantai pantai Bali, sibuk bla bla bla... tapi tahun ini biasa banget rasanya, cemas nggak, heboh semi semi alay juga nggak, biasa pokoknya nggak kayak mau pergi ke suatu tempat yang jauhhh, sekaliii. Aku aja packing jam 9 malemnya. Itu baru bingung bingung ria deh.
Hari pertama kita berangkat, aku nggak mabuk, soalnya aku udahh menelan dramamin yang minta temenku, Alfi. Soalnya tahu nggak, dramaminku sejumlah 6 biji yang udah aku persiapin pertama kali karena dialah senjata pelindungku dari segala muntah muntah muntah dibumbui dengan pusing pusing, di KETINGGALAN TAHU NGGAK!! Rasanya bete. Urghhh (>̯┌┐<)•°
Akhirnya setelah disuruh kumpul jam 6 buta buta pagi, kita berangkat jam setengah delapan *udah nggak usah heran* setelah diberi arahan dan berbagai wejangan, kita berangkat dengan 3 bus tujuan Surabaya-Bali. Aku nggak mabuk lohh *bangga amit amit* tapi malah kebanyakan molor (" `з´)_,/*(x,"). Tujuan kita yang pertama itu ke Surabaya, tepatnya ke Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. Kita digiring ke Aulanya yang biasanya dipakai buat Sidang skripsi *kayaknya* dan wisuda. Tempatnya asli kolonial banget, serasa jadi noni noni Belanda selama sejam ini *plakkk*. Eh tahu nggak di FK ini banyakkk banget nama nama alumnus Univ.Airlangga yang terpampang, tapi hanya sampai angkatan 1965, ada juga foto-foto tokoh yang pernah menjadi dekan di fakultas Kedokteran Unair ini :3. Aku di sana serasa nggak biasa banget, kampusnya bersih, kamar mandinya bersih, wangi *padahal itu kamar mandi* lebih wangi dari kamar tidurku (" `з´)_,/*(x,") #ups. Maklumlah, sekolahku belum sebersih itu makanya agak berasa gimanaaaa gitu kalo lihat sekolah yang bersih bersih, apalagi ini fak.kedokteran yang notabene orangnya pasti orang yang sangat memuja kebersihan (y)

 
Di aula FK Unair

Gazebonya anak FK Unair, tempat belajar yang asyik katanya.

 
Lorong

  


 
Eh, ini di kamar mandi lohhh! Bener bener awesome :3

Setelah itu lanjut perjalanan menuju pulau Dewata. Lamaaaaa banget, rasanya udah jenuh banget ini pantat berpelukan dengan kursi bus. Mata rasanya berat banget *pengaruh obat* akhirnya merem deh.
Setelah sampai Banyuwangi, kita nyebrang kan tuh naik kapal *iyalah*. Aku seneng banget pas naik kapal yang ini. Soalnya ini nggak biasa *apalagi* serasa jadi siapa itu aku lupa yang main di Titanic, soalnya kita berada di bagian atas dari kapal, dimana tak ada teroop terop penutup, jadi rasanya jilbab *bukan rambut* ku serasa melayang layang kayak layangan lepas *gilaaa, liar banget* terus bintangnya kelihatan semua woy! Aku seneng seneng, gak pusing lagi \(´`)/.

Setelah menginap di lautan lepas selama kurang lebih satu jam, kita udah mendarat di Bali dengan selamat, tujuan langsung ke Pantai Soka untuk makan pagi plus menikmati panorama pulau dewata. Di pantai ini ombaknya liar banget saudara-saudara, tapi aku suka (ʃƪ). Di sana foto fotonya keren keren kok. Terus tulis tulis nama di pasir *remaja labil* . 

 
Subak (cara bertani) yang udah terkenal banget di mata masyarakat. asli Bali. Dulu ngetrend banget di buku IPS SD (?) 

 






 

Unyuh unyuh

 
Si Resti. Kita sering berdua waktu di Bali, sering gantian foto dan difoto, makanya kebanyakan kita fotonya sendiri sendiri

 
Ini di Indonesia lohh! Tapi fotonya serasa di luar negeri yang entah mana




Setelah puas kita lanjut ke Tanah Lot, alhamdulillahnya itu lagi surut jadi kita bisa nyebrang deh di puranya, *lagi lagi manusia labil* aku masuk deh jilbabkuwh diciprath ciprath *serasa lahir kembali* --->alay (" `з´)_,/*(x,"). Terus bayar deh seikhlasnya. *baru sadar apa yang baru saja aku perbuat, labil banget* ternyata nggak boleh naik sampai ke pura yang palingggg atas L padahal aku maunya gitu *nangis di pojokan*. Tahu nggak sebelum masuk ke tanah lot, banyaaak banget yang jual souvenir dan itu bagus bagus, tapi tourist guide nya pesen nggak usah belanja belanja dulu, nanti ada tempatnya sendiri *baca Sukowati* --“. Akhirnya ngiler ngiler doang di sana, sambil bilang “itu bagus” *sambil tunjuk tunjuk* itu bolak balik, temenku aja sampek bosen banget dengernya (ampuni saya)

Ini puranya secara keseluruhan.



 
Jika fotonya bisa berkata, dia akan berkata "Itu pantai." *terus penting gituh*



 

 
Alfi -dedek-, Aku, Resti. Aku serasa jadi kakak terbaik bagi kedua adikku (?)

 
Irene - Dessy - Jessica - Silvia - Resti - Mbok Itis - Karsten




Pemandangan Tanah Lot dari atas, yang moto aku loh. aku pengen sebenarnya jadi modelnya tapi si Resti kalo moto nggak pas persis kayak yang gini ._.v

Setelah berhasil menahan gejolak dalam dada, akhirnya kita kembali dulu ke hotel, namanya Hotel Nusa Indah yang letaknya di Denpasar, tapi butuh perjuangan waktu dari kota Denpasar, anak SMP 1 yang dulu juga ke Bali udah nggak asing dengan hotel ini karena ini hotel sama persis dengan hotel mereka 3 tahun silam. Di depan hotel ada sawah, samping hotel ada sawah *juga* asri bangettt :3

Abis itu kita ke Nusa Dua, surganya permainan air, aku nggak ikutan ah, gak punya pipis (di Bali artinya uang) nggak punya baju ganti juja. Akhirnya sekedar foto foto (lagi) ajaaaaa.

 
 




Ala ABG labil banget tuh, liat aja, habisnya bosen foto wajah kita kita, bayangan pun jadi obatnya 
 



 
Banyak kapal pesiar 
Terus kita ke Kutha untuk apalagi ya untuk menikmati matahari tenggelam. Karena agak telat sesuatu pun terjadi. Jalanan macet, komotra yang kita naikin jadi nggak selincah si kancil (?) terjebak macet, sampai sana kita Cuma mlongo, mandangin langit yang udah gelap. Foto foto juga udah kebacut petangnya, kita masuk pantainya aja, orang orang udah unjuk diri. Kya kya kya, padahal asyik tuh sunsetnya.




Abis itu ke Krisna cari oleh oleh, ayo ayo buang buang pipisnya. Aku Cuma beli kaos barong lengan panjang warna oranye yang udah aku idam idamin sejak masih di Madiun
Perjalanan hari pertama usai, lanjut hari hari berikutnya di postingan yang #2

MY FAVORITE ONE 

20 Juni 2012

PSP Syalala

            

Dokumentasi: Maghfira Aulia
 
Halo Halo kali ini aku bakalan bawa kisah mengenai pengalamanku sama anak anak AGNI yang ikutan Pekan Seni Pelajar tingkat kota. PSP itu menjadi agenda 2 tahunan yang diselenggarakan oleh Diknas kota. Karena 2 tahun sekali, aku baru ikutan tahun ini, ketika aku udah jadi anak kelas XI, () sedangkan yang main itu harus anak anak kelas 10, jadinya aku hanya bisa mendukung musik dan doa serta semangat aja .

\Menurutku banyak banget yang berarti pada proses kali ini, rasanya jungkir balik banget deh 
rasanya, kaki di kepala kepala di kaki, banyak hal yang nggak mungkin menjadi mungkin di sini. Banyak juga halangan serta rintangan serta kegoyahan keyakinan untuk menempuh lomba yang satu ini. Bahkan kita sempet mengalami apa itu krisis semangat yang menghambat langkah banget. Pada proses ini kebersamaan kita diuji, ketika salah satu diantara kami mengalami kecelakaan yang menghambat langkahnya mengikuti proses kali ini. Awalnya dia nggak diikutin sama pembinaku karena alasan kakinya yang patah, serta bla bla bla, namun aku sama pelatihku justru menganggap dia pantes banget ikutan lomba yang menjadi kesempatanya itu. Dengan langkah yang tersendat sendat alias sembunyi sembunyi dari guru yang menganggap dia nggak mampu, karena guru itu termasuk guru killer yang astaghfirullah, bikin jantung jumping nggak karuan. Kami yakin dia bisa ikut lomba ini apapun keadaannya, dan nyatanya dia sangat semangat banget ketika aku mengajaknya kembali berproses bersama ̩̩̩̩̩̩ƪ)
 
Apapun demi SMADA Madiun :)
                 
Kali ini kita membawakan judul cerita Danyang Mungsuhan, ada 4 peran sentral pada pementasan kali ini, diantaranya Banaspati (Afinitasia), gandarwa (Della Novia), Kuntil (Della Karissa), dan Gombel (Rahma). Ceritanya keempat makhluk gaib ini mengalami inflasi  kata kata yang menyebabkan keempatnya ‘berdiskusi’ (baca eyel eyelan) hebat dan mengusik kehidupan gaib itu tersebut. Masalah yang ditimbulkan itu mengenai penculikan bayi yang menyeret hilangnya jantung dan ati bayi yang disinyalir dilakukan oleh Gombel. Sebagai penengah, Banaspati yang sarat akan warna merah mencoba menyelesaikan perseteruan di antara ke3 rekan panggungnya. Akhir kata, bertarungan kata kata ini dimenangkan oleh Gandarwa dan Gombel yang menjadi satu kesatuan yang bulat dan utuh, dan akhirnya Kuntil pun harus mengakui kehebatan kedua rivalnya itu, namun kemudian manipulasi data dan kesaksian yang dilakukan Gandarwa dan Gombel itu dipergoki oleh Banaspati dan Kuntil. Tapi pada akhirnya kasus itu juga menggantung entah gimana, soalnya mereka sudah mulai terusik dengan para manusia yang mulai memainkan dongkrek sebagai kesenian asli Madiun yang biasanya digunakan untuk mengusir roh halus, menolak bala dan mencari bayi bayi yang hilang.

Della Karissa (klik) ini dia jadi Gombel yang identik banget sama warna ijo :3 dia itu sering banget dipanggil lenjeh karena dianya yang centil, menggoda dan manja banget sama persis sama yang diperankan di sini

 
Rahma Ayuning Ratri sebagai Kuntil (klik) dia ini partnernya Gandarwo yang bekerja sama mengarang kisah yang sangat memojokkan Gombel. dia punya suara khas, "oek ... oek ... oek ...." jangan salah, suaranya seksi loh ini anak, sampek sampek peranya tak tergantikan oleh siapapun.

Ini Afinitasia Rizky Ananda (klik) sebagai Banaspati, dia itu sosok penengah antara Gombel, Kuntil dan Gandarwa yang tengah berseteru. Gamabranya, dia itu sosok yang arif, bijak, dan sangat adil adanya. ceritanya dia ini raja di alam ghaib 

 Della Novia (klik) sebagai Gandarwa, dia ini partnernya si Kuntil dalam memojokkan Gombel, dia ini banyak cakap, transleter nya si Kuntil yang pagi, siang, malem bisanya cuma bilang oek oek. Dialah pemenang akhir dari perseteruan kaum syaiton itu

 
Cynthia  (klik) sebagai Sumirah, oseorang ibu yang kehilangan bayinya secara tiba-tiba, dia nih pembuka drama kita dengan menjelaskan latar belakang cerita, yaitu hilangnya bayi yang dicurigai diculik oleh para lelembut dan akhirnya berkisahlah kehidupan para syaiton yang ternyata memang mencuri bayi Sumirah


Helsa Dinar (klik) sebagai orang orang yang membantu pencarian bayi Sumirah

Thalamita crenata (klik) orang orang
Melinda Tineke (klik) orang orang 
 Ayu Winda (klik) yang jadi sesepuh dan mengusulkan untuk mengadakan pencarian bayi dengan media dedongkrekan sebagai kepercayaan leluhur

Rr. Nektara Titan (klik) MUSIK

Mahfira Aulia (klik) MUSIK
 
 Gue -> Jessica Rahma P. (klik) MUSIK

Rochadi Mahalalita (klik) MUSIK ---> salmak = salah make up #ngakak guling guling

ada 2 lagi pemusiknya, si Ircham sama si solek mereka masih dalam proses 'penumbalan diri' ^^v
FOTO PASCA PERJUANGAN ITU
 banyak waktu yang telah terukir, waktu itu kini menjelma menjadi kenangan yang akan selalu ada hingga kelak ingatan kami kehilangan kuasanya. Proses namanya jika kenangan itu membawa kita melangkah menuju perbaikan diri dan meninggalkan jejak jejak kebodohan yang menjadi sifat seorang manusia, sesungguhnya proses itu yang lebih nikmat, yang lebih tak terlupakan dibandingkan sebuah kemenangan yang banyak diimpikanaa :)
ini yang kanan pelatihku, namanya Bang Arik, beliau ini konseper pertunjukan kita yang berdurasi sekitar  15 menit itu, beliau yang berandil besar dalam perhelatan akbar ini. Beliau itu yang di atas juga lagi  menyempurnakan make up yang udah dicoret coret sama anak anak di muka para pemain
  

              
 
  
Kita latihan sampek adzan Subur berkumandang malem, sekolah udah sepi, kita kayak penghuni terakhir nihh, tuh, barangnya aja nggak sempet di pack'in --"

 eh, itu yang motoin aku, suka banget aku yang ini, serasa jadi potografer tingkat tinggi (langsung terbangun dari mimpi) *ini semua khayalan*

KEMENANGAN ITU MEMILIH KITA :')
Kemenangan yang telah memilih kita untuk berdiri di sini menerima titipan yang kelak akan menjadi cambuk untuk terus berkreasi dan berimajinasi



Begitu ceritanya. Saat lomba kita dapet urutan ke2, karena belum siap dan sebagai strategi, kita tampilnya minta yang akhir akhir, karena berbagai alasan juga. Toh, ini juga nggak mengurangi nilai ataupun menyulut diskualifikasi. Tapi guru yang aku ceritakan tadi, salah paham, dikiranya siasat kami ini menjadi aksi ketidaksiplinan dan sangat memalukan sekolah. Kami pun santai dan cuek walau dimarah marahi habis habisan, di bom mati matian, karena kami juga sebelumnya udah konfirmasi ke panitia mengenai urutan penampilan ini. Tapi beliau tetap guru ‘terbaik’ kami ˘)ε˘`). Namun sayangnya ad yang lebih baik yaitu siapa lagi kalau bukan pembina kita Bp Soegito dan Bp Tri Heru yang memberikan berbagai motivasi serta masukan yang membangun bagi penampilan kami. Hingga pada akhirnya juara 2 yang kita dapet kita persembahkan untuk SMA Negeri 2 Madiun dan utamanya bagi pihak pihak yang sangat mendukung kami, termasuk 2  guru terbaik kami ˘)ε˘`)  

PASCA KEMENANGAN SESAAT ITU
Kami sadar kemenangan ini hanya sementara, bukan kemenangan yang kekal abadi. karena pada suatu masa yang kita belum tahu itu kapan, kita akan dikalahkan oleh kekuatan lain yang sekarang tengah menelan pil kekalahan




 Semoga kemenangan ini menjadi batu pijakan bagi kami dalam berkarya ke depanya, semoga kemenangan ini tidak menjelma menjadi musuh kami yang membuat kami lupa akan kebesaranMu dan terjerumus dalam kesombongan yang seolah melupakanMu
:)