Hallo kawan kawan
*gaya ceria dengan muka penuh kegalauan* aku ke sini lagi. Tentunya ada
sesuatuh yang bisa aku share pada kesempatan malam jumat ini. Tentang sesuatu
yang entahlah kalian menyebut ini sebagai sebuah kealayan remaja labil ataukah
sebuah kesetiaan yang tiada ujung alias nggak jelas (-̩̩̩-̩̩̩_-̩̩̩-̩̩̩). Langsung yah ke inti masalah yang
berlangsung sekitar setahun yang lalu, kala usiaku masih belasan tahun *emang
sekarang???*
Jadi ceritannya
nih sebagai reamaja labil aku ngerasannya agak alay nggak jelas ujungnya.
Mungkin beberapa waktu lalu, ketika detik detik aku masih merasakan sensasi apa
itu kehilangan, aku masih menganggap hal ini biasa, tapi lama kelamaan setelah
semua terasa berbeda, aku merasakan ada yang alay, entah di sisi manannya.
Cerita yang aku
ambil ini tentang catatan facebookku ketika aku kehilangan helem *sumpah nggak
penting* apalagi helemnya itu dari dealer dealer gitu, yang kata temenku, beli
helem gratis motor (⌣́_⌣̀) sumpah langsung
deh ini catatannya *siap siap malu sendiri -_-*
helmku, ini tentang kesetiaan :')
akhirnya masa itu datanglah jua. saat saat di mana harus
kurelakan air mata ini jatuh berteman kesedihan. saat aku kehilangan helm
kesayanganku. sepele memang, tapi ini semua bicara kesetiaan. kesetiaan
yang selama ini menemaniku mengarungi gemerlapnya ibu kota, kesetiaan yang
turut merasakan kesakitanku saat kucium ibu pertiwi, kesetiaan saat aku sedang
sendiri. kesetiaan saat aparat sudah siap menghadang dengan iming imingnya,
sekali lagi, ini semua tentang kesetiaan
Awalnya biasa, namun semakin kurasakan, semakin deras
kesedihan yang kutumpahkan. Terlewat saat saat bahagia ketika kukenakan ia
sebagai mahkotaku. saat kukenakan ia sebagai kehormatanku, karena dia yang
kupilih walau ratusan ribu ada yang lebih indah darinnya. pemenang hatiku yang
tak pernah kusesali itu. walau tidak sedikit yang menyepelekannya, aku tak
peduli. tetap kujadikan ia sebagai pemenang hatiku.
karena aku terlanjur sudah terajut ikatan kasih yang sulit
terlepas lagi, namun kini ikatan itu dipaksa pergi tanpa kucium romannya lagi.
tanpa kutahu siapa pemiliknya, tanpa kutahu, mahkota mana yang ia lindungi saat
ini. sepele memang, namun ini semua bicara kesetiaan
kini taklagi kusematkan ia di atas mahkotaku, tak lagi
kuraba lembut kasihnya, tak lagi kurengkuh keindahan di atas segalannya.
tak ada lagi pelindung yang dulu menyelamatkan lukaku. selamat
tinggal. berbahagialah dengan hidup barumu
#Gila alay banget, serasa remaja labil , tapi emang waktu perjalanan pulang tanpa helm ku itu aku nangis senangis nangisnya. menyesali kehilangan yang padahal juga cobaan kecil banget, tapi rasannya aku kehilangan bangetz :')
Temenku yang komennya kejem banget
Huhu, sekian. Adek adek di bawah umur yang lebih labil, jangan tiru adegan di atas. Ini sekedar kealayan semata. Buat saya, jangan diulang ya Jes! Cukup sekali saja. Semoga bisa menjadi pembelajaran.