15 Agustus 2013

Prom Night SMADA

Halo hai. Kini saya kembali setelah sekian lama aku menunggu untuk kedatanganmu tenggelam dalam kesibukan ala anak semester akhir di SMA. Huhu kalau dihitung hitung sih terakhir update nih blog udah 3 bulan yang lalu.3 woy 3 bulan. Itu udah ¼ tahun kan ya. Gila betah banget ini blog bertahan tanpa ada progressyang berarti. Parah banget ini yang punya -_-. Tapi maaf lah yaaa, emang jadi anak kelas 3 itu rasanya kayak menggantung di ujung ranting sebuah dahan dalam sebuahp pohon di pinggir jurang. Iyalah ya, rasanya antara hidup dan mati. Yang nggak kuat bertahan dalam keterpaksaan kalian lah yang akan terjatuh dan tenggelam dalam kegagalan. Ambil saja contoh UN. Yaa walaaupun nilai UN itu tak ada artinya, maksudnya tidak menjadi bahan pertimbangan untuk memasuki dunia perguruan tinggi, tapi ini yang aling klimaks kan ya dari kita sekolah SMA 3 tahun. Bayangkan sekali saja terjadi hal yang fatal kita bisa nggak lulus. Nah kalo kita nggak lulus, hidup udah nggak ada artinya. Ndak bisa kuliah. Ahh apa lah guna hidup ini *plak. Belum lagi undangan yang bikin jantung ngiler-ngiler nggak karuan. Karena tahu lah yaaa, yang paling gampang masuk ptn itu ya lewat undangan. Udah nggak tes, udah masukk aja ke ptn. Tapi yaa tinggal nilai rapot lah ya mendukung apa nggak -_-. Belum lagi kalo undangan kita didepak mentah-mentah, kita masih mikir SBMPTN yang alamakk soalnya maut banget, setara lah ya sama drama-drama korea yang mengharu biru, penuh klimaks dan mengundang air mata u,u itu masyaAllah soalnya men ahh bikin ngilu di ulu hati. Oke stop curhat -_- belum lagi kalo kita gagal di SBMPTN, aaa betapa banyak tes tes kemitraan yang juga masih sedabrek. Belum lagi kalo udah keterima jadi tambah galo sama UKTyang dih tingginya selangit. Ah otak ini sudah usang pulalah. Oke lupakan semua keluhan dan kita mulai bersenang senang ._.v

Nah kali ini aku mau cerita tentang kisah yang emm gimana ya, bisa dikatakan mengharu biru atau bisa juga dikatakan mengandung syahdu, atau bisa juga dbilang sih ajang sebuah kebahagiaan. Dibilang mengharu biru karena di sini merupakan momen momen perpisahan dan pelesapasan dari pihak sekolah yang menandakan bahwa kita-kita sudah tak pantas lagi bermanja-manja dengan seragam ala anak SMA.  Melepaskan segala tentang atribut SMA beserta masa remaja remaja ababil dan bersiap melangkah menyongsong masa depan yang rasanya udah 5cm dari sebuah cita-cita :’)

yak dengan memanfaatkan baju baju yang sudah ada, ada juga baju yang pantas untuk dikenakan tanpa harus keluar banyak duit. Terkadang hemat itu penting hahah XD
souvenir yang bisa dibilang sih kenangan terakhir di smada :" dan itu yang ada dalam genggaman ...

Dibilang kebahagiaan karena momen ini yang menandakan kita telah berhasil melampau waktu 3 tahun. Bahagia karena akhirnya kita udah bisa dianggep dewasa (?) bahagia karena kita udah bisa dianggep mampu bertahan dalam segala tempaan hidup anak SMA yang nggak seindah FTV menn -_- Nah acara ini biasanya sih masing masing kelas udah punya dress code berupa warna.Samaan deh
yasekelas kompak :3 Nah kelasku ambil tema merah maroon. Warna favorit 2 tahun yang kesannya emang klasik dan mewah. Dibilang mengalun syahdu karena emang waktu prosesi itu kita bener-bener terlarut dalam sebuah kesedihan yang terasa bahagia. Nah lo bingung kan ini mengartika kata alay yang itu tadi. Syahdu banget itu waktu kita menjabat tangan-tangan para guru yang memang dari sana lah kita dibentuk dan dibina. Ditemukan segala kuasa yang menjadi bakat tersembunyi. Dari sanalah kita dipersiapkan menjadi manusia dengan segala upaya untuk menjadi yang unggul --- > oke edisi kesambet

 Para guru yang dengan pengabdian mereka mampu mencetak kami menjadi generasi tak kalah saing. Oh rasnya berpisah dengan sosok sosok hebat semacam beliau beliau ini rasannyaaaa ...

Mengalun syahdu. tsaah bener-bener mengharukan momen ya saat ini. Dimana kita saling memaafkan dan tak henti henti nya beliau beliau ini tetap menyiramkan berbagai wejangan sembari berjabat tangan. Tak lupa pastinya segelintir doa yang mengalir deras membisik di telinga kami

Nah itu paling depan si Rosida.

Acara malam itu juga dilengkapi dengan berbagai penampilan beberapa kelas yang melakukan kolaborasi.




Hey IPA SATU kolaborasi sama anak akselerasi, dan ips haha mangats.

 IPA 1 di sisi yang lain tsaaah 

 IPA 1 in action

 Mars SMADA yang berkumandang gaduh memenuhi seisi ruangan. jadi kangen mars yang satu ini


SMADA CORNER
sudut ruang untuk setiap kenangan yang terukir :"

 IPA satu edisi lengkap bersama walikelas yang juga guru matematika kami. ehem matematika ehem


Temukan saya temukan saya -_-

EXPOST  XII IPA 2

 XII IPA 3

PASIFIC XII IPA 4

POPCORN XII IPA 5

 EXCLUSIX XII IPA 6

 ACTION XII AKSELERASI

 COSMIC XII IPS 1

 SERDADU XII IPS 2

Di sana kita juga bertemu temen-temen yang lumayan lama sih udah nggak sua sua sama mereka. Semenjak UAN kita udah kayak lepas kendali. Ke sana ke mari dan jarang bisa berkumpul seperti jaman yang udah lalu lalu :’) . Banyak yang tes sana sini lah, banyak yang berlibur sembari melupakan sejenak segala keribetan hidup.  Tapi Sayangnya bisa jadi sih ini kebersamaan yang bener-bener lengkap banget di penghujung tahun ke3 di SMADA madiun.

Resti - Lintang - Saya - Indani - Sari
Nah ini ipasatu edisi cantik cantik haha. jarang jarang kan ya kita kayak gini. Kalo nggak prom juga nggak gini :3

Temen temen deket di ipasatu yang emmm, alaynya nggak kejamah, ngerumpinya nggak ukuran, emm aaaaa kangen mereka :3


Sisi kealay an yang berbeda



Dengan mereka akan ada banyak cerita.Power puff girl of ipasatu.Cantiknya mereka di malam itu. Sekarng mereka udah jadi mahasiswa. Nggak kebayang yah baru 3 tahun yang lalu kita masih polos polosnya
dari atas kiri ke kanan
Ehem saya - Bella - Eren - Anin - Resti
Rosida - Lintang  Indani - Alfi


Akhirnya, selamat tinggal masa SMA. Mari berjumpa di masa mendatang dengan kesuksesan dalam genggaman :')

Dokumentasi : Rosida Kurnia Utama, Sekolah

19 Mei 2013

Mengenang G30S/PKI





Halo hai sayaa kembali. Setelah sekiaaaan lama raib dan tak kembali. Mungkin kalian bisa tampar saya atas kesalahan fatal saya ini. Tampar Tampar! *kesurupan. Maaf maaf saya raib juga ada alasannya kok. Simpel. Saya latihan menghadapi  Ujian Nasional. Ini kewajiban saya, jadi lebih diutamakan ._.v Oh iya, di sini saya sudah punya bahan untuk sekedar di post. Oh iya post kali ini sedikit berbeda ya. Soalnya di sini selain acara yang saya buat untuk cerita juga merupakan pengetahuan loh. 

Jadi saya mau mengisahkan perjalanan saya bersama 4 hijabers di sisi lain Madiun yang ternyata menyimpan banyak sejarah. Tahu kan, kejinya G30S/PKI yang dipelopori oleh anggota komunis, yang dengan prinsipnya melawan pancasila dan UUD 1945 benar-benar sangat menentang nilai-nilai kemanusiaan? Nah di Madiun itu ternyat ajuga mencatat kelamnya sejarah di tahun 1948 itu. Tepatnya di Kresek, Kabupaten Madiun. Yang beberapa waktu terakhir masuk di (Bukan) 4 Mata? Iya itu. Bener itu.

Namanya Monumen Kresek. Monumen yang secara khusus dibangun untuk mengenang sadisnya komunis untuk mencoba mematikan kemanusiaan dan hidup dalam bayang-bayang kekejaman. Monumen ini yang menjadi warisan leluhur untuk diwariskan pada kita selaku generasi penerus. Melalui monumen ini seolah mereka berpesan betapa komunis sangat tidak cocok dengan iklim budaya kita yang benar-benar memegang ketuhanan dan kemanusiaan. Mereka berpesan pada generasi muda selaku penggerak Indonesia di masa Mendatang untuk tetap menjadikan pancasila dan UUD 1945 sebagai dasar negara  tertinggi.

Oke balik ke cerita. Jadi setelah paginya kita ribut dan berdebat panjang, akhirnya siangnya kita fix untuk berangkat. Entah berapa orangnya, selama itu masih lebih dari 1 orang kita berangkat. Jarang-jarang ya cewek-cewek bisa buat janji dalam waktu sesingkat itu. Mengingat cewek itu super ribet, adaa aja alasan untuk menolak, mengelak, dan meronta (?) Jadi dengan berpegang teguh pada satu tujuan kita akhirnya berangkat. Yey!

Jadi perlu banget saya ceritakan, suasana di sana itu miriiip banget sama daerah puncak. Jadi waktuperjalanan ke sana, nggak heran kalau kita bakalan menggigil sampe gigi buka tutup gitu, keder (oke ini fantasi). Sejuuk banget istilahnya. Takjub banget melihat lukisan alam yang udah terpampang di depan mata. Yap saking takjubnya kadang saya hilang kendali dan tak terkontrol -__-

Melihat kebesaran Tuhan yang maha dahsyat banget, mendadak saya merasa kecil, saya merasa kotor, hina (ilustrasi: Sujud di bawah hujan yang berpetir-petir) *okeabaikan. Saya baru nyadar bahwa di kota tempat saya berpijak masih ada keagungan Tuhan yang terkadang luput dari pandangan. Dan beruntungnya lagi, objek wisata di daerah kabupaten ini bener-bener dijaga kebersihan dan keasriannya.  Jadinya serasa di ibukota yey!

Dari pertama kita masuk, agak nusuk sih, soalnya ada semacam patung di mana ribuan (faktanya Cuma beberapa) mayat tergeletak lemah berselimut darah.Katanya temenku pernah dikasih tahu waktu SD kalau patung ini berasal dari mayat beneran. Ahh entah harus percaya atau tidak. Who knows, kan?

 Ini daftar korban yang tewas yang bakalan kita jumpai di dekat pintu masuk. Banyak ya, dan ini mereka bener-bener patut diacungi jempol karena keberaniannya mempertahankan keutuhan negara.

Ampun ini editannya lebay banget. Tapi ini bener-bener gini kali kalau diilustrasikan. Serem banget, dan itu mayat mayat yang bener-bener tragis berjatuhan di kala itu

Dan tidak beruntungnya dari pertama kita masuk urat kenarsisan udah tumbuh sebelum berkembang (red -__-) Jadinya sekali kita jalan, jepretan demi jepretan sudah terabadikan. Ini penyakit banyak wanita. Kebanyakan fotonya dibanding menikmati sejuknya pegunungan. Huffet

Resti - Aku - Alfi. Emm jadi inget trio macan #eh


 
Segenap kru yang bertugas rombongan 

Ini tujuannya kan pengen ngikutin tri idiot, tapi karena waktu saya ngajakin "eh foto ala tri idiot yuuks"/ "Ah ogah ah, lu aja yang idiot" (respon yang terlampau gaduh) / "Ya udah deh kita ganti Tri Ideal. Gimana?" / "Oke ayuk deh" / -_-
dan tadaaa, akhirnya kita balik ke konsep awal. Jadinya gini sih, absurd gilaa

nah kalau yang ini (pengennya) jadi orang yang sok cool parah, tapi sekali lagi jadinya emm, semacam model 80an mungkin

Takjub dan takkuasa benar-benar mengiringi. Di mana kita bisa melihat patung perjuangan para pahlawan yang itu bener-bener heroik. Sudah mengabaikan keselatan sendiri demi abdi negara. Ada juga patung seorang tawanan yang udah tertunduk lemah, siap di ... ah syudahlah ndak tega bilangnya -,-v Ada juga patung anak-anak yang nggak tahu ceritanya lagi ngapain, kalau aku nangkep sih itu lagi teriak-teriak pengen tetep sekolah (kesimpulan sesaat)

Dan di ketinggian yang setinggi-tingginya kita bisa lihat semacam relief yang seolah menceritakan bengisnya PKI ‘mematikan pancasila’ Di mana banyak tawanan, yang ditangkap, disiksa, di bunuh, didzolimi. Waaa tega banget lah pokoknya. Di sana juga terdapat semacam prasasti yang ada tulisannya, dan ini benar-benar mengharukan.


 nah di belakang itu ada semacam sungai. eh atau cuma genangan ya --a. Nah kalau lihat pemandangan di belakang, parno saya semacam kumat. Jadiinget lubang buaya di mana banyak manusia dibuang ke sana. Yaa, walaupun yang satu sumur, yang satu genangan -__-


Berlatar bebatuaan rapuh

 Resti - Alfi - Aku - Nadia

 Resti - Alfi - Dessy - Nadia


 Dan ini adalah tulisan yang sangat mengharukan yang sudah saya ceritakan tadi. Nah dari secarik tembok ini mengandung makna dibangunnya monumen yang berada di Kabupaten Madiun ini. Seolah ini mewakili pesan semua leluhur terhadap pemuda harapan bangsa.

 Entah kenapa, pengen aja pose supermodel ginih

 Ayey, lihat belakang lihat belakang. kalau begini aura kedewasaan udah mulai kumat. Dengan suasana pegunungan yang dingin dingin empuk yang semi semi berkabut kita serasa jadi emba emba kuliahan yang bener-bener dewasa (?)

 Dan ini segelitir pemandangan yang ngasal saya ambil. habisnya seru gitu ada pemondokan, eh pos kampling, eh gazebo mungkin dengan senja di belakangnya


 Dan ini beberapa relief yang menceritakan bengisnya PKI benar-benar mematikan pancasila. Dan ini benar-benar mewakili kondisiyang benar- benar terjadi di masa silam

Dan ini juga menggambarkan.

 Penerus bangsa yang entah ini ekspresi absurd macam apa. Lihat dehh awan di belakang yang gelap banget. Dan secara nggaklangsung itu ngusir kita untuk ceper cepet pulang.

 Itu lihat wajahku yang sok bersahabat, bakar! bakar! bakar!

 Ini patung. Menurutku sih ini anak anak yang nuntut haknya untuk tetep bersekolah. (analisa sesaat) Keliatan juga kan kita sedang di puncak.





Aku gak bohoong kan (?)

 
Lihat kan betapa ajaibnya pemandangan yang baru saya sadari keindahannya. Selama ini saya rabun mengabaikan keindahan alam yang ternyata benar-benar ada di alam kelahiran saya. Ehem demi kekusyukan, abaikan gaya saya itu ya. Sebenarnya saya juga menyesal
Nah setelah kita lihat-lihat cukuplama. ehem tepatnya fotonya yang lama, kita udahan dan bersiap pulang. dan Tahu kan penyakitnya cewek. Dasar kitanya yang emang fotogenic atau emang kitanya yang emang alay plus narsis kamera menghentikan langkah kami. Ditambah dengan kacamata keramatnya si Dessy yang ternyata kesimpen di jok motor semakin bikin kita penasaran, gimana sih rasanya foto pake kacamata item. Dan ini hasilnya

 Innalillah, ini kayak abege abege SMP yang labil banget. Padahal udah nggak muda lagi woy,

 Emm, ini lumayan

 Dan ini nggak banget, ini serasa kesurupan om om tukan pijet yang merasa keren, dan pelis ini gagal total. udah abaikan abaikan -__-
Mungkin kalo di dubbing bunyinya "Selamat pagi, Saya siap melayani anda, jauh dekat tarif biasa."

Dan ini anggep aja power puff girl yang lagi puyeng, lupa diri. Gayanya absurd dan patut dipertanggung jawabkan. Entah yang ini alihbahasakan sendiri menurut versi masing-masing. Karena ini menimbulkan banyak penafsiran -__-