Halohaaa, kembali
lagi ini saya *serasa jadi tante jin*. Kabarnya saya akan menyambung lagi kisah
hidup saya yang lama hilang yang dulu kepotong di Bali part 1, yang
belum baca (klik).
Nah perjalanan
hari kedua di pulau Bali juga nggak kalah asyik lohh! Setelah memermak diri dan
pake baju seperlunya, kita kita berangkat dari hotel dengan tujuan pertama
Cening Bagus (pusat oleh oleh). Tahu nggak di sana aku harus taha nafsu, tahan
diri dan tahan dompet biar nggak ngambilin ini itu, biar nggak tergiur dfengan
berbgai makanan yang aduhaii, banget. Beli seperlunya aja, kira kira yang pas
buat mulutnya orang Jawa, utamanya eluargaku. Eh tahu nggak di sini aku beli
brem loh *bego* masa kampung halaman tempatnya pembuat brem malah beli brem
jauh jauh ke Bali (⌣́_⌣̀).
Nyampek rumah langsung disembur kobaran api (baca diomelin) kesana ke mari
sampek buntu otak ini. Ya aku berdalih aja kalo samplenya itu terasa beda
dengan brem Madiun, ehh ini malah kayak minyakin api, kobaranya semakin dahsyat
mennn!
Lanjut yuk ke kisah utamanya! Selanjutnya kita
berkunjung ke Pementasan Tari Barong. Ini berkisah tentang kebaikan yang
melawan kejatan. Ini yang kedua kalinya saya nonton pementasan ini di tempat
yang sama dan dengan pemain (yang Insya Allah) sama pula. Tapi yang kedua ini
juga aku bernasib sama dengan yang lalu, Alhamdulillah sama sama belum paham
dan belum mengerti pasti ceritanya gimana! Pake bahasa Bali menn! Cma bisa
nebak nebak. Itujuga kalo bener. Yah, nikmatin aja segi keindahan dan
kelucuannya! -,-
Ye ye barongnya udah mulai unjuk gigi *maaf labil*
Ini ketika Barong dan kera berada di suatu hutan yang lebat *renungkan*. mereka ini bersahabat, makanya sering menghabiskan waktu bersama. Itu barongnya tampak banget lagi badmood, sedangkan keranya masih sibuk aja dengan khas TEPE TEPENYA.(" `з´)_,/*(x,☉")
Ketika barong dan kera berada di sebuah hutan, muncullah 3 pria bertopeng yang berencana untuk membuat keributan dan merusak hutan, sebagai pihak yang benar, kera dan barong mencegah niatan buruk itu dan terjadilah pertarungan hebat di antara mereka
Muncullah kedua penari yang berperan sebagai pengikut Rangda yang mencari pengikut pengiikut dewi Kunti yang masih dalam perjalanan menemui patihnya. Ihh, Mbaknya kalo nari gemulai banget, aksi matanya juga asik kalii.
Muncullah dewi Kunti bersama anaknya, Sahadewa yang telah berjanji akan menyerahkan Sashadewa ke Rangda sebagai korban, ini terjadi setelah Dewi Kunti dirasuki roh yang menyebabkan hati dan tindakanya seperti setan.
Saat Sahadewa dibuang ke hutan bersama suruhan ibunya yang merupakan seorang patih. Setelah itu turunlah Dewa Siwa yang memberikan kekuatan tak terkalahkan kepada Sahadewa. Ini bisa menjadi bahan kekuatanya mengahadapi Rangda.
Ini ketika Rangda datang dengan tujuan buruknya, mengoyak-ngoyak dan bahkan berniat untuk membunuh Sahadewa, naasnya Rangda itu nggak tahu kalau di dalam tubuh Sahadewa kini bersemayam kekuatan yang dahsyat yang telah diberikan oleh Dewa Siwa
Akhirnya Rangda pun menyerah kepada Ssahadewa dan meminta agar dirinya dikabulkan permintaannya masuk ke dalam nirwana atau Sorga, dengan kebaikan hatinya Sahadewa pun mengabulkan permintaan Rangda.
Ini ketika Kalika (pengikut Rangda) datang menemui Sahadewa, kemudian karena adanya penolakan dari pihak Sahadewa, akhirnya terjadi perkelahian yang dimenangkan oleh Sahadewa, Kalika berubah bentuk menjadi Babi hutan. Kemudian Babi Hutan ini merubah diri menjadi burung, namun tetap dikalahkan, akhirnya berubah lagi menjadi Rangda. Karena kesaktian yang dimiliki oleh Rangda, Sahadewa tidak dapat membunuhnya dan akhirnya Sahadewa berubah menjadi Barong. Pertarungan di antara keduanya tidak pernah berakhir dan perkelahian ini terus abadi "Kebajikan" melawan "Kebatilan". kemudian muncullah pengikut barong masing masing dengan kerisnya ingin membantu Barong dalam pertarunganya melawan Rangda. namun mereka semua juga tidak ada yang berhasil mengalahkan Rangda
Akhir cerita, si kera ngeksis nya nggak ketulungan, ngerasa jadi artis yang udah terkenal -_____-
Segenap kru dan pemain yang sudah mendukung pementasan berdurasi sekitar 60 menitan
Setelah itu kita pergi ke Galuh. Niatnya dari
awal Cuma pengen tahu susunan rumah Bali secara umumnya, dan foto foto dengan
mengabaikan status Galuh sebagai pusat oleh oleh.Gilaa aja, kita kalangan pelajar
men!! Belanja di Galuh pulangnya sakaratul dompet. Iyalah kualitasnya emang
bagus, nggak salah kalau harganya pun selangit! Tapi sama aja, kita ini
kalangan terpelajar! Harus pinter pinter mengelola kehidupan keuangan
pribadi.
Betapa salah gaulnya. Ceritanya ini saya mau saingan, siapa yang lebih imut. Saya atau patung itu. Anda yang menentukan ^^v
Bunganya unyu taukkk. Nggak tahu nama Bunganya, tapi serasa pernah tahu dan kenal. Foto ahh! dan ini bunga ternyata setelkah direnungkan cantik jugaa
Ini patung Krishna yang punya tubuh berwarna biru, ini versi dewasa dari kartun kartun yang anda lihat di TV, yang bentuknya masih kecil, bawa suling ke mana mana yang masih ileran. Kalo yang ini udah baligh men! berwibawa juga.
Setelah foto foto, aku nemu barang yang unyu nggak ketulungan, di bolanya itu ada lampu lampu yang kelap kelip, kayak yang di peramal peramal gituh *salah gaul* Tapi gak bisa beli, maklum lihat-lihat label harganya deh
Time is up, eh tapi setelah ke luar area GAluh, aku nemu patung loh yang unyu unyu, tapi aku rasa ini patung tergalau yang pernah aku tahu. Mungkin kalo dia bisa curhat, dia akan bertanya-tanya "kapan aku dapet jodoh" #plaakkk
Nah bagi masyarakat Bali itu, rumah harus dibagi menjadi 9
bagian. Semakin luas rumahnya, ke9 bagian itu juga akan semakin luasss!. Oh ya,
ke9 bagian itu harus ada letak pura keluarganya, letaknya persis di Utara Laut
*apalah lupa*. Pura keluarga ini khusus untuk penghuni di rumah itu, dan tidak
sembarangan bisa digunakan sembahyang oleh tamu yang berkunjung apalagi orang
tak dikenal (maling yang masuk juga nggak berhak dongs). Soalnya tiap tiap pura keluarga itu beda
beda, disesuain kebutuhan keluarga yang menggunakanya. LUkisannya ya kayak di
Galuh ini
Setelah itu
kita ke Radar Bali, aku nggak banyak pengalaman sihh, penting kita digiring aja
buat lihat proses percetakan, tapi aku nggak kebagian penjelasan, makanya Cuma
bisa liat liat aja. Tapi di sana pekerjanya ramah-ramah, jadi seneng
berkomunikasi dengan mereka.
The next
destination ke PANTAI SANUR. Di sini kita bereasa jadi orang aneh bin ajaib.
Gimana enggak? Sanur itu kan pantai matahari terbit, tapi kita ke sananya waktu
mau matahari tenggelam *coba renungkan* pantes aja celingukan ke timur utara
barat, selatan cari matahari tenggelam nggak bakalan ketemu! -___- Geografinya
dapet beraapa coba! Tpi itu sih salah kita sendiri, lha janjian jam 8 aja
datengnya onytime jam 8 TAPI WIB padahal kita di Bali --> sama aja telat 1 jam. Apalagi kalo diajak
subuh subuh ke Sanur nonton matahari terbit, yang ada mataharinya udah di ubun
ubun tuhh!
Sok manis (" `з´)_,/*(x,☉")
Ya Allah bahagia banget, serasa terlahir kembali #ngaco(" `з´)_,/*(x,☉")
Nggak tahu ini lagi ngapain
Serasa jadi anak ilang yang benar benar sadar kamera
sama temens-temens. 2 foto di atas aku ambil dari akun facebooknya Dea :)
Saama Resti yang udah kayak Makhluk alay dam labil
Dan perjalanan di SAnur menjadi penutup di hari ke2.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
donor komentar <( ‾▿‾)>