Dokumentasi: Maghfira Aulia
Halo Halo kali ini aku bakalan bawa kisah mengenai pengalamanku sama anak anak AGNI yang ikutan Pekan Seni Pelajar tingkat kota. PSP itu menjadi agenda 2 tahunan yang diselenggarakan oleh Diknas kota. Karena 2 tahun sekali, aku baru ikutan tahun ini, ketika aku udah jadi anak kelas XI, (╥﹏╥) sedangkan yang main itu harus anak anak kelas 10, jadinya aku hanya bisa mendukung musik dan doa serta semangat aja .
\Menurutku banyak banget yang berarti pada proses kali ini, rasanya jungkir balik banget deh
rasanya, kaki di
kepala kepala di kaki, banyak hal yang nggak mungkin menjadi mungkin di sini.
Banyak juga halangan serta rintangan serta kegoyahan keyakinan untuk menempuh
lomba yang satu ini. Bahkan kita sempet mengalami apa itu krisis semangat yang
menghambat langkah banget. Pada proses ini kebersamaan kita diuji, ketika salah
satu diantara kami mengalami kecelakaan yang menghambat langkahnya mengikuti
proses kali ini. Awalnya dia nggak diikutin sama pembinaku karena alasan
kakinya yang patah, serta bla bla bla, namun aku sama pelatihku justru
menganggap dia pantes banget ikutan lomba yang menjadi kesempatanya itu. Dengan
langkah yang tersendat sendat alias sembunyi sembunyi dari guru yang menganggap
dia nggak mampu, karena guru itu termasuk guru killer yang astaghfirullah,
bikin jantung jumping nggak karuan. Kami yakin dia bisa ikut lomba ini apapun
keadaannya, dan nyatanya dia sangat semangat banget ketika aku mengajaknya
kembali berproses bersama (˘̩̩̩.˘̩̩̩ƪ)
Apapun demi SMADA Madiun :)
Kali
ini kita membawakan judul cerita Danyang Mungsuhan, ada 4 peran sentral pada
pementasan kali ini, diantaranya Banaspati (Afinitasia), gandarwa (Della
Novia), Kuntil (Della Karissa), dan Gombel (Rahma). Ceritanya keempat makhluk
gaib ini mengalami inflasi kata kata
yang menyebabkan keempatnya ‘berdiskusi’ (baca eyel eyelan) hebat dan mengusik
kehidupan gaib itu tersebut. Masalah yang ditimbulkan itu mengenai penculikan
bayi yang menyeret hilangnya jantung dan ati bayi yang disinyalir dilakukan
oleh Gombel. Sebagai penengah, Banaspati yang sarat akan warna merah mencoba
menyelesaikan perseteruan di antara ke3 rekan panggungnya. Akhir kata,
bertarungan kata kata ini dimenangkan oleh Gandarwa dan Gombel yang menjadi
satu kesatuan yang bulat dan utuh, dan akhirnya Kuntil pun harus
mengakui kehebatan kedua rivalnya itu, namun kemudian manipulasi data dan
kesaksian yang dilakukan Gandarwa dan Gombel itu dipergoki oleh Banaspati dan
Kuntil. Tapi pada akhirnya kasus itu juga menggantung entah gimana, soalnya
mereka sudah mulai terusik dengan para manusia yang mulai memainkan dongkrek
sebagai kesenian asli Madiun yang biasanya digunakan untuk mengusir roh halus,
menolak bala dan mencari bayi bayi yang hilang.
Della Karissa (klik) ini dia jadi Gombel yang identik banget sama warna ijo :3 dia itu sering banget dipanggil lenjeh karena dianya yang centil, menggoda dan manja banget sama persis sama yang diperankan di sini
Rahma Ayuning Ratri sebagai Kuntil (klik) dia ini partnernya Gandarwo yang bekerja sama mengarang kisah yang sangat memojokkan Gombel. dia punya suara khas, "oek ... oek ... oek ...." jangan salah, suaranya seksi loh ini anak, sampek sampek peranya tak tergantikan oleh siapapun.
Ini Afinitasia Rizky Ananda (klik) sebagai Banaspati, dia itu sosok penengah antara Gombel, Kuntil dan Gandarwa yang tengah berseteru. Gamabranya, dia itu sosok yang arif, bijak, dan sangat adil adanya. ceritanya dia ini raja di alam ghaib
Della Novia (klik) sebagai Gandarwa, dia ini partnernya si Kuntil dalam memojokkan Gombel, dia ini banyak cakap, transleter nya si Kuntil yang pagi, siang, malem bisanya cuma bilang oek oek. Dialah pemenang akhir dari perseteruan kaum syaiton itu
Cynthia (klik) sebagai Sumirah, oseorang ibu yang kehilangan bayinya secara tiba-tiba, dia nih pembuka drama kita dengan menjelaskan latar belakang cerita, yaitu hilangnya bayi yang dicurigai diculik oleh para lelembut dan akhirnya berkisahlah kehidupan para syaiton yang ternyata memang mencuri bayi Sumirah
Helsa Dinar (klik) sebagai orang orang yang membantu pencarian bayi Sumirah
Thalamita crenata (klik) orang orang
Melinda Tineke (klik) orang orang
Ayu Winda (klik) yang jadi sesepuh dan mengusulkan untuk mengadakan pencarian bayi dengan media dedongkrekan sebagai kepercayaan leluhur
Rr. Nektara Titan (klik) MUSIK
Mahfira Aulia (klik) MUSIK
Gue -> Jessica Rahma P. (klik) MUSIK
Rochadi Mahalalita (klik) MUSIK ---> salmak = salah make up #ngakak guling guling
FOTO PASCA PERJUANGAN ITU
banyak waktu yang telah terukir, waktu itu kini menjelma menjadi kenangan yang akan selalu ada hingga kelak ingatan kami kehilangan kuasanya. Proses namanya jika kenangan itu membawa kita melangkah menuju perbaikan diri dan meninggalkan jejak jejak kebodohan yang menjadi sifat seorang manusia, sesungguhnya proses itu yang lebih nikmat, yang lebih tak terlupakan dibandingkan sebuah kemenangan yang banyak diimpikanaa :)
ini yang kanan pelatihku, namanya Bang Arik, beliau ini konseper pertunjukan kita yang berdurasi sekitar 15 menit itu, beliau yang berandil besar dalam perhelatan akbar ini. Beliau itu yang di atas juga lagi menyempurnakan make up yang udah dicoret coret sama anak anak di muka para pemain
Kita latihan sampek adzan Subur berkumandang malem, sekolah udah sepi, kita kayak penghuni terakhir nihh, tuh, barangnya aja nggak sempet di pack'in --"
eh, itu yang motoin aku, suka banget aku yang ini, serasa jadi potografer tingkat tinggi (langsung terbangun dari mimpi) *ini semua khayalan*
KEMENANGAN ITU MEMILIH KITA :')
Kemenangan yang telah memilih kita untuk berdiri di sini menerima titipan yang kelak akan menjadi cambuk untuk terus berkreasi dan berimajinasi
Begitu
ceritanya. Saat lomba kita dapet urutan ke2, karena belum siap dan sebagai
strategi, kita tampilnya minta yang akhir akhir, karena berbagai alasan juga.
Toh, ini juga nggak mengurangi nilai ataupun menyulut diskualifikasi. Tapi guru
yang aku ceritakan tadi, salah paham, dikiranya siasat kami ini menjadi aksi
ketidaksiplinan dan sangat memalukan sekolah. Kami pun santai dan cuek walau
dimarah marahi habis habisan, di bom mati matian, karena kami juga sebelumnya
udah konfirmasi ke panitia mengenai urutan penampilan ini. Tapi beliau tetap
guru ‘terbaik’ kami (˘⌣˘)ε˘`). Namun sayangnya ad yang lebih baik yaitu siapa
lagi kalau bukan pembina kita Bp Soegito dan Bp Tri Heru yang memberikan
berbagai motivasi serta masukan yang membangun bagi penampilan kami. Hingga
pada akhirnya juara 2 yang kita dapet kita persembahkan untuk SMA Negeri 2
Madiun dan utamanya bagi pihak pihak yang sangat mendukung kami, termasuk
2 guru terbaik kami (˘⌣˘)ε˘`)
PASCA KEMENANGAN SESAAT ITU
Kami sadar kemenangan ini hanya sementara, bukan kemenangan yang kekal abadi. karena pada suatu masa yang kita belum tahu itu kapan, kita akan dikalahkan oleh kekuatan lain yang sekarang tengah menelan pil kekalahan
Semoga kemenangan ini menjadi batu pijakan bagi kami dalam berkarya ke depanya, semoga kemenangan ini tidak menjelma menjadi musuh kami yang membuat kami lupa akan kebesaranMu dan terjerumus dalam kesombongan yang seolah melupakanMu
:)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
donor komentar <( ‾▿‾)>