12 Desember 2011

makna di balik nama


Hai,, hari ini moodnya lagi mau mengulas tentang makna dari judul blog yang saya gunakan. Mungkin sebagian besar pembaca sudah penasaran dan bertanya Tanya (emang iya?) Okelah yuk mari gak pake cap cus.

Judul blog saya “JESSICA SAID: IT’S NOT TO HARD”. Sebagian orang yang sering banget jungkir balik melawan terjangan kehidupan yang berat banget dan pengorbanan banget, pasti berkata “ih, hidup itu susah” “hidup itu kejam”, apalagi yang sering banget tertimpa musibah yang kayak  udah langganan banget, istilahnya “sudah jatuh tertimpa tangga” pasti memvonis hidup itu kejam, Tuhan itu nggak adil, menyesali keadaan bahkan sampai ada yang mengutuk dirinnya sendiri. Ironis. Kalo kita hanya memandang kehidupan dari satu segi aja, ya mungkin kata kata kutukan di atas yang langsung terlontar. Tapi kalo kita melihat kehidupan dari berbagai sudut (dari nol derajat sampe 360 derajat=>ceilah sok banget), hidup itu berkah kok. Hidup itu sebuah pembelajaran, hidup itu yang membuat kita bermakna, hidup itulah sesungguhnya guru terbesar kita. Karena hidup, kita ada. Dan kita ada karena sebuah kehidupan (apasihh)

Jadi intinnya, nikmatilah hidup yang hanya sekali. Lakukan semua yang ada dalam hatimu yang menurutmu itu benar. Walaupun kita pengen nyopet, yaudah nyopet aja. Toh, setelah itu kita tahu kalo nyopet itu gak boleh, kan. (langsung tobat juga ya! Taubatan nasuha!) Malah kalo aku bilang, orang yang pernah berbuat kesalahan itu adalah orang yang berjalan menuju kesempurnaan, walaupun kesempurnaan itu hanya Tuhan yang punya. *hehe. Sok banget gitu ya*. Jangan sampai kita melawan bisikan hati karena kita takut dosa. Toh di dunia itu ada kata salah dan benar.

Sedikit berbagi nih, dulu aku itu orangnya suka mengeluh, merasa paling menderita gitu di dunia ini, rasannya semua malapetaka itu berhilir ke saya *serasa anak tiri* dan kata kata yang terlontar dari bibir seksi  saya justru IT’S TOO HARD berlawanan banget sama judul blog saya. Karena dulu saya hanya melihat sisi buruk sebuah tabir kehidupan. Nyatanya, sebuah petaka pun kadang juga mengandung berkah. Contohnya: waktu aku sering banget mendapat nilai jelek, remidi ini itu (ketahuan banget ya), menjadi yang terburuk. Awalnya sih menyesal banget. Kenapa nggak gini, kenapa nggak gitu dan segala macem. Tapi ternyata setelah aku mengalami kejadian yang bertubi tubi menindas mentalku, justru mengobarkan semangatku untuk lebih belajar, semangat untuk menunjukkan pada guru dan teman temanku (dan tentunnya kedua orang tuaku) untuk lebih menunjukkan kalo aku bangkit. Menunjukkan kalo sebenarnya aku itu bisa dengan sedikit usaha yang lebih keras. Pokoknya sebenarnya aku bisaaaa! Aku nggak mau hidup selamannya menjadi seperti ini. Toh, aku juga punya masa depan yang harus mulai di tata sedari dini. Ya, kan *semangat banget nadannya* (krik krik=>tanggapan pembaca). Nah, dari sinilah aku tahu bahwa kehidupan yang sesungguhnay itu seperti ini. Sesulit apa pun tetap memiliki makna yang berlimpah.

Nah, hidup itu ‘sesuatu’ banget kan *kata teteh rini*. Tergantung bagaimana kita menyikapi hidup dan bagaimana kita memandang arti kehidupan itu apa. Kalo kita nggak bisa, jangan lantas mengeluh “aduh aku nggak bisa”, “Ya Tuhan aku nggak sanggup” atau apalah segala skrip yang sinetron banget. Justru berfikirlah tentang bagaimana kita menyikapi ketidakbisaan kita itu. Gak ada kok yang gak bisa, asal lebih dikuatkan usaha, energy potensial, energi kinetik, energy mekaniknya.  Jadi, hambatan itu pembuka suatu jalan bukan akhir dari segalannya. Nah, kalau sudah begitu, kita udah selangkah lebih maju dari mereka para pecundang yang hanya bisa menyesali apa yang tidak bisa mereka lakukan. POKOKNYA KITA PASTI BISA DAN HIDUP ITU NGGAK SULIT, KOK!!!! :D

@jessicarahma_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

donor komentar <( ‾▿‾)>